"Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku(Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali-Imran:31)

"Wahai yang bersemangat lemah, Sesungguhnya jalan ini (jalan Allah), Padanya Nuh menjadi tua, Yahya dibunuh, Zakaria digergaji, Ibrahim dilemparkan ke api yang membara, dan Muhammad SAW disiksa, dan Anda menginginkan Islam yang mudah, yang mendatangi kedua kakimu..." (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)

08 Agustus 2009

Sya’ban Makin Merayap, Ramadhan Kian Mendekat


dakwatuna.com - Tidak terasa, sekarang kita berada di hari ke Sembilan dari bulan Sya’ban 1430 H., tinggal beberapa pekan lagi kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan, biidznillah.

“Ya Allah, berkahi kami di bulan Sya’ban ini, juga bulan Rajab yang lalu, dan panjangkan umur kami untuk berjumpa dengan bulan suci-Mu.” Amin

Semakin dekat Ramadhan, boleh jadi umat Islam masih disibukkan dengan beberapa permasalahan yang dialamatkan kepadanya. paling tidak dengan issu miring tentang terorisme, pilpres yang juga masih menunggu putusan MK, dan juga permasalahan yang lain.

Issu miring tentang terorisme kian gencar dipublikasikan oleh media massa, terutama media massa elektronik, yang menggiring opini masyarakat bahwa tindak penggrusakan itu ada kaitannya dengan umat Islam. Bahkan salah satu tv swasta menayangankan tentang terorisme, yang dimunculkan justeru pejuang-pejuang Al-Qassam Palestina. Apa hubungannya Al-Qassam dengan terorisme, dengan Indonesia???

Padahal dengan jelas-jelas MUI, sebagai representasi umat Islam menolak dengan tegas aksi-aksi pengrusakan itu, juga ormas-ormas Islam dan seluruh umat Islam di negeri ini. Tidak setuju dengan tindakan itu. Kalau toh, itu dilakukan oleh orang Islam, tidak bisa dengan general semua umat Islam dan Islam sebagai agama damai di sama-ratakan. Pelakunya hanya oknum, sebagaimana di dalam agama-agama lain atau bahkan instansi-instansi ada yang disebut dengan oknum juga.

Karena itu, umat Islam menghimbau agar media massa, terutama elektronik tidak lagi mempublikasikan tayangan-tayangan yang berbau diskrimanitafi terhadap umat Islam. Himbauan ini penting, karena umat Islam sebentar lagi akan menghadapi bulan yang disucikan, bulan yang dimuliakan, bulan Ramadhan. Bulan cerminan kedamaian, persaudaraan, kesetaraan, solidaritas dan kebaikan.

Alhamdulillah, lembaga-lembaga umat Islam juga sudah menyerukan ke pihak Pemerintah, agar bisa mengawasi makanan-makanan selama Ramadhan, hiburan-hiburan selama Ramadhan. Seruan ini sudah jauh-jauh hari dikumandangkan, seyogyanya Pemerintah juga merespon seruan ini.

Bagi umat Islam, hendaknya menjadikan bulan Sya’ban ini sebagai bulan persiapan. Persiapan yang diperlukan di antaranya: Persiapan maknawiyah atau ruhani, dengan membisakan diri menggiatkan ibadah-ibadah mahdlah, ritual, seperti shuam, qiyamullail, tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan yang lainnya. Persiapan fikriyah atau pengetahuan tentang ibadah-ibadah Ramadhan. Persiapan Maaliyah atau materi, guna meningkatkan ibadah-ibadah sosial di bulan Ramadhan nanti.

Disunnahkan untuk memperbanyak shaum (puasa) pada bulan Sya’ban, karena Rasulullah saw. dahulu selalu melakukannya. Dalam kitab As-Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim) terdapat hadits ‘Aisyah ra., dia berkata: “Aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyempurnakan shaum selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat beliau memperbanyak shaum dalam satu bulan kecuali pada bulan Sya’ban.”

Tentu juga, mengkondisikan lingkungan masyarakat agar bersiap-siap menyambut Ramadhan dengan: aksi bersih lingkungan, bersih tempat ibadah, memasang spanduk, umbul-umbul sambut Ramadhan dan yang lainnya.

Sya’ban semakin merayap, Ramadhan kian dekat. “Ya Allah panjangkan umur kami sehingga berjumpa Ramadhan.” Allahumma aamiin.

0 komentar:

Ya Ilahi Ya Robbi...

Ya Allah...
Andai aku menulis.. tulisanku untuk siapa??
andai aku berkata-kata.. kata-kataku untuk siapa??
andai aku memberi.. pemberianku untuk siapa??

Kalau dituliskan rasa hatiku di sini.. tak ada yang tahu isi hati ini..
tidak ada yang mengerti.. dan akhirnya tetap pada-Mu aku kembali..
aku sadar bukan sekali dua kali aku datang kepadaMu..
karena aku tahu hanya Engkau yang mampu membantu..
siapa lagi yang mampu menenangkan resah gelisah hatiku...

Engkau yang memegang hatiku.. Engkau juga yang mengetahui isi hatiku..
bukanlah aku meminta dari makhluk-Mu.. karena mereka juga sepertiku..
hanya padaMu aku mengadu, tetapkan aku pada jalan-Mu...

Inilah catatan perjalananku yang baru.. Setelah lama diri terbiar sesat dalam sadar,
daku kembali lagi kepada-Mu.. Daku pulang dengan tangisan yang tidak dapat kuhentikan..
Pun, harapanku hanyalah agar Engkau masih menerima kepulangan ini...

Sesungguhnya aku sadar aku adalah di antara manusia yang dalam kerugian. Lindungilah aku, tetapkan imanku, Ya Allah.. Ampunkan dosaku.. Amin Ya Rabbal 'Alamin...
Aku hanyalah seorang hamba Allah yang senantiasa mengharapkan keridhaanNya..
sesungguhnya aku.. seorang hamba Allah yang banyak kekurangan.. dan aku.. masih mencoba untuk mencari cahaya Allah...

Aku.. punya jiwa.. punya rasa.. punya nafsu yang sering bergelora.. aku juga punya mata hati yang dikurniai Ilahi.. mudah-mudahan mata hati ini kan senantiasa disirami dengan basahan iman.. agar diri ini kan berbuah Taqwa.. agar hidup ini hanya untuk Dia"...

Ya Allah.. Syukur di atas nikmat pancaindra-Mu, dengan penglihatan, Aku dapat melihat segala kekuasaan-Mu, mengagumi segala kebesaran-Mu, Namun.. Dengannya jualah, Aku melakukan kemungkaran pada-Mu, menjerumuskan diriku ke lembah dosa, melihat pada yang tak sepatutnya, membuatkan diri ini alpa saat hidayah-Mu tiba, seketika ku tersadar, mungkin belum terlambat, untukku berubah...

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (3:102)