"Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku(Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali-Imran:31)

"Wahai yang bersemangat lemah, Sesungguhnya jalan ini (jalan Allah), Padanya Nuh menjadi tua, Yahya dibunuh, Zakaria digergaji, Ibrahim dilemparkan ke api yang membara, dan Muhammad SAW disiksa, dan Anda menginginkan Islam yang mudah, yang mendatangi kedua kakimu..." (Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)

02 Juni 2009

Syarat Mendapat Kemenangan

Jika kita memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an, akan kita temukan bahwa Allah SWT telah menetapkan syarat utama umat Islam mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya dan berhak menempati muka bumi. Syarat ini adalah sebagaimana firman Allah:

"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad:7)
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (al-Hajj:40)

Bagaimanapun juga, kita sendirilah yang harus menolong agama Allah SWT. Firman-Nya:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (ar-Ra'd:11)
"(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (al-Anfal:53)

Allah SWT menuntut kita untuk menolong agama-Nya agar kita memperoleh kemenangan atas musuh-musuh kita dan kita berhak menempati muka bumi ini. Seorang hamba, sebagaiman yang dikatakan Syekh Islam Abdul Qadir Jailani, berada diantara Allah dan dirinya sendiri. Jika ia menolong dirinya maka ia menjadi hamba bagi dirinya. Dan, jika ia menolong agma Allah maka ia menjadi hamba-Nya. Karena itu, diri kita adalah medan perjuangan. Seperti suatu perumpamaan: kalau jiwa dalam diri tidak ada, jadilah kita bagaikan "malaikat".

0 komentar:

Ya Ilahi Ya Robbi...

Ya Allah...
Andai aku menulis.. tulisanku untuk siapa??
andai aku berkata-kata.. kata-kataku untuk siapa??
andai aku memberi.. pemberianku untuk siapa??

Kalau dituliskan rasa hatiku di sini.. tak ada yang tahu isi hati ini..
tidak ada yang mengerti.. dan akhirnya tetap pada-Mu aku kembali..
aku sadar bukan sekali dua kali aku datang kepadaMu..
karena aku tahu hanya Engkau yang mampu membantu..
siapa lagi yang mampu menenangkan resah gelisah hatiku...

Engkau yang memegang hatiku.. Engkau juga yang mengetahui isi hatiku..
bukanlah aku meminta dari makhluk-Mu.. karena mereka juga sepertiku..
hanya padaMu aku mengadu, tetapkan aku pada jalan-Mu...

Inilah catatan perjalananku yang baru.. Setelah lama diri terbiar sesat dalam sadar,
daku kembali lagi kepada-Mu.. Daku pulang dengan tangisan yang tidak dapat kuhentikan..
Pun, harapanku hanyalah agar Engkau masih menerima kepulangan ini...

Sesungguhnya aku sadar aku adalah di antara manusia yang dalam kerugian. Lindungilah aku, tetapkan imanku, Ya Allah.. Ampunkan dosaku.. Amin Ya Rabbal 'Alamin...
Aku hanyalah seorang hamba Allah yang senantiasa mengharapkan keridhaanNya..
sesungguhnya aku.. seorang hamba Allah yang banyak kekurangan.. dan aku.. masih mencoba untuk mencari cahaya Allah...

Aku.. punya jiwa.. punya rasa.. punya nafsu yang sering bergelora.. aku juga punya mata hati yang dikurniai Ilahi.. mudah-mudahan mata hati ini kan senantiasa disirami dengan basahan iman.. agar diri ini kan berbuah Taqwa.. agar hidup ini hanya untuk Dia"...

Ya Allah.. Syukur di atas nikmat pancaindra-Mu, dengan penglihatan, Aku dapat melihat segala kekuasaan-Mu, mengagumi segala kebesaran-Mu, Namun.. Dengannya jualah, Aku melakukan kemungkaran pada-Mu, menjerumuskan diriku ke lembah dosa, melihat pada yang tak sepatutnya, membuatkan diri ini alpa saat hidayah-Mu tiba, seketika ku tersadar, mungkin belum terlambat, untukku berubah...

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (3:102)